September 15, 2017

Contoh Essay masuk organisasi

Tags


The Increase in Export of Palm Oil
Minyak sawit merupakan salah satu minyak yang paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di dunia. Minyak yang murah, mudah diproduksi dan digunakan untuk berbagai variasi makanan, kosmetik, produk kebersihan, dan sebagainya. Kebanyakan minyak sawit diproduksi di Asia, Afrika dan Amerika Selatan karena pohon kelapa sawit membutuhkan suhu hangat, sinar matahari, dan curah hujan tinggi untuk memaksimalkan produksinya. Efek samping yang negatif dari produksi minyak sawit  terganggunya kesehatan manusia karena mengandung kadar lemak yang tinggi.
Permintaan dunia akan minyak sawit menunjukkan kecenderungan meningkat sejalan dengan jumlah populasi dunia yang bertumbuh dan karenanya meningkatkan konsumsi produk-produk dengan bahan baku minyak sawit. Industri perkebunan dan pengolahan sawit adalah industri kunci bagi perekonomian Indonesia: ekspor minyak kelapa sawit adalah penghasil devisa yang penting dan industri ini memberikan kesempatan kerja bagi jutaan orang Indonesia. Hampir 70% perkebunan kelapa sawit terletak di Sumatra dan sisanya  sekitar 30%  berada di pulau Kalimantan. Jumlah total luas area perkebunan sawit di Indonesia pada saat ini mencapai sekitar 8 juta hektar; dua kali lipat dari luas area di tahun 2000 ketika sekitar 4 juta hektar lahan di Indonesia dipergunakan untuk perkebunan kelapa sawit. Jumlah ini diduga akan bertambah menjadi 13 juta hektar pada tahun 2020.
Perusahaan-perusahaan sawit di Indonesia berencana untuk melakukan investasi-investasi besar untuk meningkatkan kapasitas penyulingan minyak sawit. Hal ini sesuai dengan ambisi pemerintah untuk mendapatkan lebih banyak penghasilan dari sumber daya dalam negeri. Indonesia selama ini berfokus pada ekspor bahan baku mentah namun telah mengubah prioritasnya untuk mengolah produk-produknya supaya memiliki harga jual yang lebih tinggi. Total ekspor minyak kelapa sawit Indonesia pada tahun 2015 mencapai 26,40 juta ton atau naik 21% dibanding dengan total ekspor tahun 2014 yang mencapai 21,76 juta ton
Estimasi jumlah penerimaan devisa negara dari kelapa sawit dari tahun ke tahun diperkirakan akan terus meningkat. Hal tersebut karena tingginya permintaan minyak sawit oleh masyarakat dunia. Permintaan minyak sawit yang tinggi membuat Indonesia membuat rencana mengembangkan perkebunan kelapa sawit yang besar sehingga menjadi penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Pemanfaatan program pemerintah dalam pembangunan perkebunan kelapa sawit , justru menjadi suatu yang bermanfaat hingga mendatangkan pendapatan bagi masyarakat dan Negara Indonesia. Pemerintah mengklaim subsektor perkebunan kelapa sawit telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi negara. Pada tahun 2015, total devisa ekspor yang diberikan oleh perkebunan kelapa sawit dalam bentuk ekspor minyak sawit mentah  dan produk turunannya mencapai sekitar US$ 19,5 miliar atau sekitar Rp 200 triliun dan diperkirakan di tahun 2016 ini juga akan mengalami peningkatan.
Keadaan yang sedang dialami Indonesia mengenai peningkatan jumlah ekspor dan pendapatan devisa negara terhadap minyak kelapa sawit akan menarik investor asing maupun domestik untuk menanamkan modalnya di Indonesia, khususnya dalam industri minyak kelapa sawit. Dengan beberapa faktor pendukung untuk pihak asing maupun domestik dapat berinvestasi pada industri minyak kelapa sawit seperti jumlah lahan pertanian yang luas, sumber daya alam yang melimpah serta iklim tropis yang mendukung.




EmoticonEmoticon