Proses
penjualan berbagai jenis memiliki
pengertian, tujuan maupun manfaat dilakukannya proses penjualan tersebut.
Canvassing adalah perilaku maupun hal terencana yang dilakukan oleh seseorang untuk menawarkan,
mendistribusikan, mencari pesanan penjualan atas produk dan jasa, termasuk
menyampaikan dan mengumpulkan informasi tertentu dari para pengecer atau
konsumen.
Canvasser
bisa dikatakan seseorang yang
melakukan aktivitas canvassing. Secara umum
pnjualan canvasser merupakan teknik menjual (dalam
hal ini product) secara kunjungan langsung
dan terlibat dalam penjualan untuk mencari
segment/target yang hendak diarahkan membeli.
Pengendalian sistem transaksi menekankan
kepada tujuan yang hendak dicapai, bukan pada unsur-unsur pembentuk sistem baik
tersebut. Pengendalian yang dilakukan memiliki tujuan untuk menjaga aset
organisasi, mengecek ketelitian data serta dapat mendorong efisiensi. Sistem
pengendalian transaksi yang akan digunakan adalah pengendalian umum dan
pengendalian aplikasi.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Pengantar
Dalam proses untuk melakukan penjualan tidak hanya sekadar barang atau produk laku terjual. Tetapi juga harus diperhatikan bagaimana sistem
pengendalian transaksi yang digunakan khususnya dalam penjualan canvasser. Mengapa? Karena uang atau hasil dari
transaksi yang diterima dari penjualan haruslah dikelola sebaik mungkin
sehingga perlunya pengendalian sistem transaksi. Dan apabila kita tidak mengatur dan
mengawasi proses transaksi tersebut, perusahaan akan mengalami kesulitan, akan ada berbagai masalah yang sulit untuk
diselesaikan dan dipecahkan. Namun jika perusahaan atau instansi memiliki sistem
pengendalian transaksi yang baik tentunya juga akan berjalan lancar tanpa ada
masalah dalam hal pengendalian transaksi. Oleh karena itu, pengendalian sistem transaksi sangatlah penting
dalam proses penjualan. Lebih luasnya akan kami bahas dipaper kami ini.
B.
Tujuan
Tujuan paper ini kami buat yaitu :
1.
Untuk mengetahui penjualan canvasser
2.
Untuk mengetahui kelebihan, kekurangan beserta risiko dalam penjualan
canvasser
3.
Untuk mengetahui pengendalian sistem transaksi penjualan
canvasser
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Canvassing adalah perilaku maupun hal terencana yang dilakukan oleh seseorang untuk
menawarkan, mendistribusikan, mencari pesanan penjualan atas produk dan jasa,
termasuk menyampaikan dan mengumpulkan informasi tertentu dari para pengecer
atau konsumen.
Canvasser bisa
dikatakan seseorang yang melakukan aktivitas
canvassing. Secara umum pnjualan
canvasser merupakan teknik menjual (dalam hal ini
product) secara kunjungan langsung dan
terlibat dalam penjualan untuk mencari
segment/target yang hendak diarahkan membeli.
B. Kelebihan,
Kekurangan dan Risiko
Kelebihan
a.
Mempercepat penetrasi produk ke pasar dengan jalan:
- Memperpendek rantai distribusi
- Memperpendek rantai distribusi
- Meningkatkan kinerja distributor
b.
Pemerataan distribusi produk ke seluruh area penjualan/wilayah layanan
c.
Memangkas harga produk
d.
Branding
e.
Umpan balik dari pasar (market feedback) yang lebih akurat
Kekurangan
a.
Biaya operasional menjadi tinggi
b.
Kontrol stok barang dan setoran penjualan yang kurang baik bisa
menyebabkan kerugian
c.
Minimnya training terhadap canvasser bisa menyebabkan kesalahan dalam
menyampaikan informasi produk dan layanan ke para toko pengecer dan konsumen
d.
Canvasser bisa mempermainkan harga
Risiko
a.
Kelewat mencatat pengiriman barang atau mengirim barang dan lupa membuatkan
tagihan (faktur). Perusahaan rugi karena tidak akan pernah menerima kas dari
pengiriman tersebut
b.
Kesalahan dalam membuat faktur (salah jumlah atau salah harga). Konsumen
bias marah atau perusahaan bias rugi, menagih terlalu rendah
c.
Penjualan kredit fiktif, sehingga saldo penjualan dan piutang perusahaan
menjadi terlalu besar
d.
Pencurian kas oleh orang yang
bertanggungjawab untuk memegang kas.
e.
Virus
C.
Pengendalian
Sistem Transaksi
Pengendalian Umum
a.
Pada bagian
pemegang harta kekayaan organisasi mesti terpisah dengan bagian pencatatan.
Personel pengembang sistem (yang mengetik dan memodifikasi program) mesti
terpisah dengan personel yang menggunakan dan mengoperasikan sistem
b.
Pengendalian dokumentasi. Ada dokumentasi yang
lengkap, seperti dokumentasi formulir yang digunakan, flowchart, struktur
database, laporan dan output sistem, serta kebijakan manajer terkait dengan
persetujuan kredit, penghapusan piutang macet dan lain sebagainya
c.
Pengendalian praktik manajemen. Manajer memperkerjakan
programmer dan akuntan yang kompeten. Pengembangan dan perubahan sistem melalui
prosedur yang jelas, ada persetujuan awal, pengujian dan penandatanganan
perubahan. Audit atas siklus penjualan. Manajer mereview laporan-laporan yang
dihasilkan sistem
d.
Pengendalian akses. Meliputi mencatat penjualan dan
penerimaan kas; merekam semua transaksi penjualan dan penerimaan kas pada saat
user masuk kedalam sistem
PengendalianAplikasi
a.
Dokumen yang bernomor urut tercetak terkait dengan
penjualan, pengiriman barang dan penerimaan kas
b.
Validasi data yang diinputkan kedalam aplikasi
penjualan
c.
Koreksi kesalahan pada saat input data, sebelum data
diproses lebih lanjut
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bahwa setiap transaksi penjualan wajib diberikannya
pengendalian sistem transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak luar oleh
orang-orang yang ditunjuk oleh Direksi melalui suatu Surat Keputusan atau yang
lainnya. Selain itu, dengan menerapkan prosedur diatas maka diharapkan kegiatan
transaksi penjualan yang dilakukan dapat dikendalikan, diatur, diawasi, dan
dikelola dengan baik.
B.
Saran
Dari
gambaran yang dijelaskan diatas diharapkan pembaca dapat memahami dan dapat
menerapkan aplikasinya pada perusahaannya. Prosedur diatas dapat mengatur
proses transaksi penjualan serta
bagaimana pengendalian sistem transaksi dilakukan.\
EmoticonEmoticon